Di balik derap langkah modernisasi yang cepat, tersembunyi alat musik sederhana namun penuh makna dari jantung Afrika — Mbira. Alat musik ini bukan hanya pengiring lagu-lagu rakyat Zimbabwe, namun juga jembatan menuju dunia spiritual, penyejuk suasana, dan penjaga tradisi yang berumur ribuan tahun. Bagi masyarakat Shona di Zimbabwe, Mbira bukan sekadar instrumen, melainkan warisan sakral yang diturunkan dari leluhur.
Artikel ini akan membawa Anda menyelami dunia Mbira: sejarahnya yang kaya, ragam jenisnya, teknik bermain, filosofi spiritual di balik bunyinya, hingga bagaimana Mbira bertahan di era globalisasi. Bagi para pencinta musik, etnografi, dan budaya dunia, Mbira adalah pintu gerbang memahami jiwa masyarakat Afrika Selatan secara mendalam.
Bab 1: Asal-Usul Mbira – Jejak Suara Leluhur
Mbira berasal dari suku Shona, salah satu kelompok etnis terbesar di Zimbabwe. Alat ini telah dimainkan selama lebih dari 1000 tahun, menjadikannya salah satu instrumen musik tertua yang masih aktif digunakan.
Mbira pertama kali muncul dalam bentuk sederhana, dikenal sebagai “lamellaphone”, yaitu alat musik berbilah logam yang dipetik. Bentuk awalnya bisa ditemukan juga di berbagai wilayah Afrika, namun Mbira dari Zimbabwe memiliki karakteristik unik:
- Bilah logam (biasanya 22 hingga 28) dipasang pada papan kayu (gwariva).
- Dilengkapi resonator berbentuk labu atau kotak kayu.
- Dihiasi dengan kerang atau botol logam kecil (zawira) untuk menghasilkan dengungan khas.
Mbira bukan alat musik hiburan biasa, melainkan bagian dari upacara penting: pemanggilan roh leluhur (bira), pemakaman, penyembuhan, hingga penenangan konflik sosial.
Bab 2: Struktur dan Komponen Mbira
Secara teknis, Mbira tergolong ke dalam keluarga idiofon, yaitu alat musik yang menghasilkan suara dari getaran tubuhnya sendiri. Komponen utama Mbira meliputi:
1. Gwariva (Papan kayu utama)
Terbuat dari kayu keras seperti mukwa atau mahogany, berfungsi sebagai tempat bilah logam ditancapkan.
2. Tines (Bilah logam)
Setiap bilah memiliki panjang dan ukuran berbeda untuk menghasilkan nada-nada tertentu. Bilah terpanjang biasanya menghasilkan nada bass.
3. Deze (Resonator)
Merupakan tempurung labu atau kotak kayu berlubang yang memperkuat suara dan menciptakan gema khas Mbira.
4. Zawira / Machachara (Dengungan logam)
Benda logam kecil yang dilekatkan untuk menciptakan suara dengung magis saat bilah dimainkan.
Bab 3: Jenis-Jenis Mbira di Zimbabwe
Terdapat beberapa variasi Mbira yang berkembang di Zimbabwe dan sekitarnya:
1. Mbira Dzavadzimu (Mbira para leluhur)
Inilah bentuk paling suci dari Mbira, digunakan dalam ritual komunikasi dengan roh. Memiliki 22 hingga 28 bilah logam.
2. Nyunga Nyunga
Mbira versi modern dengan 15 bilah. Banyak digunakan di institusi pendidikan untuk pelatihan dasar musik.
3. Njari Mbira
Mbira dengan jumlah bilah lebih banyak dan register nada lebih luas. Populer di wilayah timur laut Zimbabwe.
4. Matepe Mbira
Memiliki susunan tines unik dan pola melodi kompleks. Lebih rumit untuk dimainkan.
Bab 4: Teknik Bermain Mbira
Berbeda dari gitar atau piano, bermain Mbira membutuhkan sentuhan halus namun konsisten. Pemain Mbira menggunakan kedua ibu jari dan telunjuk kanan.
Teknik Dasar:
- Ibu jari kanan memetik bilah kanan.
- Ibu jari kiri bertugas pada bilah bass di sebelah kiri.
- Telunjuk kanan menyentuh bagian bilah atas kanan.
- Ritme polifonik dan pola melodi tumpang tindih disebut “kushandira” dan “kudaira”.
Pemain Mbira harus hafal pola yang kompleks dan tetap menjaga tempo stabil meskipun permainan berlangsung hingga berjam-jam — terutama dalam ritual.
Fungsi Spiritual dan Sosial
Dalam budaya Shona, Mbira memainkan peran penting sebagai:
1. Alat Pemanggil Roh
Mbira digunakan dalam upacara bira, di mana musik dipercaya dapat memanggil roh leluhur (midzimu). Roh kemudian menampakkan diri melalui medium spiritual dan memberikan pesan atau bimbingan.
2. Penenang Konflik
Dalam konflik sosial, musik Mbira dimainkan untuk menciptakan ketenangan, menyatukan pihak-pihak bertikai, dan membangun kembali harmoni.
3. Penyembuhan dan Meditasi
Ritme repetitif Mbira dapat membawa seseorang ke kondisi trans. Banyak yang menganggapnya sebagai bentuk terapi spiritual.
Lagu-Lagu Klasik Mbira
Beberapa lagu klasik dalam repertoar Mbira Dzavadzimu:
- Nhemamusasa – Lagu pertempuran dan perlawanan.
- Mahororo – Lagu kemenangan.
- Kariga Mombe – Lagu ritual berburu.
- Butsu Mutandarika – Lagu penyambutan.
Lagu-lagu ini diwariskan secara oral dan terus dimainkan dari generasi ke generasi.
Tokoh-Tokoh Legendaris Mbira
1. Forward Kwenda
Disebut sebagai “Mozart of Mbira”, ia memainkan gaya Mbira Dzavadzimu dengan pola yang sangat cepat dan kompleks.
2. Ephat Mujuru
Pelopor pengajaran Mbira di universitas dan internasionalisasi alat musik ini.
3. Stella Chiweshe
Salah satu perempuan pertama yang menguasai dan memperkenalkan Mbira ke panggung dunia. Ikon feminisme dalam dunia Mbira.
Mbira di Panggung Global
Mbira mulai diperkenalkan ke dunia luar sejak era kolonial, namun hanya sebagai eksotisme Afrika. Baru pada tahun 1970-an hingga sekarang, Mbira benar-benar mendapatkan pengakuan sebagai seni tinggi.
Sejumlah festival dunia kini menampilkan Mbira:
- WOMAD (World of Music and Dance)
- Festival Mbira Zimbabwe
- African Music Safari (Eropa)
Di banyak negara, Mbira menjadi bagian dari studi musik dunia dan etnomusikologi.
Mbira dan Inovasi Modern
Modernisasi turut mempengaruhi perkembangan Mbira:
- Mbira Elektrik: Memiliki pickup seperti gitar untuk diperkuat lewat speaker.
- Mbira Digital: Tersedia dalam aplikasi dan synthesizer.
- Kolaborasi dengan EDM, Jazz, dan Rock: Mbira mulai tampil dalam berbagai genre musik kontemporer.
Namun demikian, para puritan tetap mengingatkan pentingnya menjaga akar spiritual dan filosofis Mbira.
Mbira sebagai Simbol Nasional Zimbabwe
Mbira tidak hanya mewakili musik tradisional, tetapi menjadi simbol nasionalisme, perjuangan, dan identitas budaya Zimbabwe.
Pemerintah Zimbabwe bahkan mengajukan Mbira sebagai Intangible Cultural Heritage ke UNESCO dan telah diterima pada tahun 2020.
Belajar Mbira – Panduan bagi Pemula
Bagi yang ingin belajar Mbira, berikut langkah-langkah awal:
- Pilih Jenis Mbira – Untuk pemula, Nyunga Nyunga adalah pilihan ideal.
- Latihan Skala dan Ritme Dasar – Mulailah dari pola dasar Nhemamusasa.
- Gunakan Metronom dan Rekaman – Membantu menjaga konsistensi tempo.
- Gabung Komunitas atau Kelas Mbira Online – Banyak pengajar dari Zimbabwe kini mengajar lewat Zoom.
- Rasa, bukan hanya nada – Memainkan Mbira adalah tentang merasakan dan menghayati, bukan sekadar teknik.
Pelestarian di Tengah Tantangan Global
Tantangan Mbira saat ini:
- Generasi muda banyak meninggalkan tradisi Mbira demi musik modern.
- Produksi Mbira berkualitas tinggi menurun.
- Urbanisasi menggerus tempat-tempat ritual tradisional.
Namun berkat dedikasi para musisi, lembaga budaya, dan internet, Mbira justru kini menjangkau audiens global. Pelatihan, dokumentasi, dan kolaborasi lintas negara telah memperkuat pelestarian Mbira.
Penutup: Mbira, Warisan yang Terus Hidup
Mbira adalah lebih dari sekadar alat musik. Ia adalah roh yang hidup dalam dentingan nada, menggema dari masa lalu menuju masa depan. Ia adalah suara dari tanah, langit, dan leluhur; sekaligus suara dari rakyat yang terus berjuang mempertahankan budaya mereka.
Di tengah dunia yang terus berubah, suara Mbira tetap abadi. Ia tidak sekadar menghibur, tetapi menyembuhkan, menyatukan, dan menghidupkan kembali akar-akar identitas manusia.
“Ketika Mbira dimainkan, dunia tidak hanya mendengar, ia merasakan.” – Pepatah Shona